Monday, October 23, 2017

TULUNGAGUNG PUNYA MONUMEN MANUSIA PURBA WAJAKENSIS

Related image

Setiap daerah tentunya harus bahkan bisa dihukumi wajib untuk memiliki ciri khas yang menjadi ikon atau simbol dari keberadaan daerah tersebut. Seperti halnya daerah Tulungagung, setidaknya harus memiliki ciri khas kedaerah, salah satunya keberadaan Monumen Manusia Purba Wajakensis. Mengapa? Karena kalau kita renungkan bahkan kita pikir, keberadaan penemuan manusia purba homosapiens Wajakensis yang berada di kawasan Tulungagung selatan, merupakan suatu kebanggaan yang sangat amat, sebab daerah yang kita banggakan ini merupakan daerah penyokong kesejarahan baik nasional maupun internasional.

Daerah Tulungagung, merupakan kawasan kecil yang berada di selatan ibu kota Propinsi Jawa Timur, kurang lebih 125 Km ke arah selatan dari Kota Surabaya. Daerah ini memang tidak kalah dengan daerah yang lain, berbagai potensi kesejarahan tersimpan banyak, dan bahkan sebagian belum tergali dengan apik. Berlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit, potensi kesejarahan khususnya akan tergali untuk menjadi identitas kebanggaan masyarakat Tulungagung khususnya, tentunya umumnya bagi kesejarahan nasional maupun internasional.

Saat ini keberadaan kesejarahan skala lokal mulai dibangkitkan, untuk mewujudkan kesejarahan yang dinamis kenasionalan. Kita ketahui, keberadaan penemuan Manusia Purba Homosapiens yang diberi nama Wajakensis ini merupakan kesejarahan yang sudah berskala internasional, dunia mengakui. Sehingga sangat tepat dan benar, apabila keberadaan Bangunan Monumen Wajakensis ini dibangun sebagai tugu peringatan simbolisasi penemuan manusia purba homosapiens. Monumen merupakan simbolisasi apa yang pernah terjadi pada waktu lalu, Tulungagung Punya monumen Manusia Purba Homosapiens yang bernama Wajakensis.

* FILOSOFI MONUMEN

Image result for monumen manusia purba tulungagung

Setiap bangunan tentunya memiliki makna yang mewakili dari setiap keinginan, begitu pula dengan keberadaan bangunan monumen manusia purba Wajakensis yang akan dibangun di lokasi Distrik Wajak, tepatnya di Tulungagung kawasan selatan. Manusia purba homosapiens yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 tersebut merupakan penemuan yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Tulungagung. Namun dikarenakan lemahnya bukti-bukti yang seharusnya menjadi penyokong kebanggaan warga Tulungagung tersebut telah tiada.

Setidaknya bangunan monumen tersebut mewakili sebagai bukti pernah diketemukannya tengkorak manusia purba di Tulungagung selatan. Meskipun keberadaan tengkorak tersebut sekarang berada di Negara Belanda, setidaknya kita patut bangga karena daerah Tulungagung tercatat dalam dunia kesejarahan nasional dan internasional.

Monumen ini Terletak di Desa Wajak, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Monumen ini merupakan monumen sejarah tentang ditemukannya manusia Purba pertama  di Indonesia.
Lambang C pada Monumen ini mengahadap ke arah Gua lawa, yaitu tempat ditemukannya fosil manusia purba. Huruf C pada monumen ini diartikan sebagai Cikal Bakal ditemukannya fosil manusia purba pertama di Indonesia. Fosil Homo Wajakensis ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung selatan yang berdekatan dengan Pantai Popoh.

Fosil yang asli Homo Wajakensis sekarang disimpan di Museum Leiden Belanda “Rijksmuseum Van Natuurlijk Historie Leiden” Di dalam Museum ini terdapat Skestsa tentang situs wajak yg diproduksi ulang oleh Van Brink 1982.

Image result for monumen manusia purba tulungagung

Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, karena termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju). Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 Kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000-25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.


Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana dan sudah mengenal alat alat sederhana dari batu. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam Ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.
Read more

Friday, October 20, 2017

Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?


Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?
Monumen Simpang Lima Gumul
Monumen Simpang Lima Gumul merupakan sebuah monumen di Kediri yang didirikan dengan tujuan memajukan perekonomian masyarakat Kediri. Namun Beberapa kabar menyatakan bahwa Monumen yang populer dengan sebutan “SLG” ini didirikan atas dasar amanat Raja Kediri pada abad XII yang ingin menyatukan 5 daerah yang berada di Kabupaten Kediri.

Kota Kediri yang selama ini dikenal sebagai Kota Administratif, ternyata menyimpan banyak sejarah. Tidak hanya itu, Kota tempat bertengger nya Gunung Wilis dan Gunung Kelud ini ternyata juga mempunyai banyak destinasi wisata, yang tidak kalah bagusnya dengan wisata di kota kota lain.  Salah satu wisata favorit yang sekaligus icon Kota Kediri adalah Monumen Simpang Lima Gumul.

Berdirinya Monumen Simpang Lima Gumul ini tidak lain adalah berkat ide Bapak Sutrisno, Bupati Kediri, pada tahun 2003. Monumen ini dibangun tepat di tengah tengah simpang lima yang mengarah ke Kota Kediri, Pesantren, Pagu, Gurah, dan Kampung Inggris (Pare).

Spesifikasi Fisik Monumen Simpang Lima Gumul

Berikut ini adalah spesifikasi tinggi, luas dan jumlah sarana dari Monumen Simpang Lima Gumul:
SubjekSize
Tinggi Bangunan6 Meter
Luas804 meter persegi
Jumlah Lantai6
Jumlah Tangga3
Tinggi Tangga3 Meter
Angka angka yang digunakan sebagai parameter bangunan diatas bukanlah jumlah angka sembarangan, melainkan menyimpan filosofi tersendiri. Dimana angka angka tersebut melambangkan Hari Jadi Kota Kediri, yang jatuh pada 25 Maret 804 Masehi.
Pada bagian luar dinding bangunan terdapat beberapa gambar (Relief). Relief tersebut merupakan gambaran masyarakat Kediri pada jaman dahulu.
Di sudut bangunan terdapat sebuah arca yang cukup besar, yaitu arca Ganesha. Bagi umat hindu, Ganesha adalah dewa penolak bala, dewa pelindung, dewa pengetahuan dan kecerdasan.
Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?  Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?
Arca Ganesha

Ada satu lagi yang unik dari wisata ini, yaitu terowongan bawah tanah. Ketika berbicara terowongan mungkin bayangan anda adalah sebuah tempat yang gelap, di dalam tanah, angker, dll. Kenyataan nya adalah sebaliknya, terowongan di bawah tanah ini sangat terang benderang, terutama pada saat malam hari. Ketika anda masuk ke dalam terowongan, anda akan merasa seolah olah anda berada di sebuah stasiun kereta api di Jepang, sangat terang dan megah.
Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?  Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?  Monumen Simpang lima gumul, Mirip dengan L’Arc de Triomphe Paris?
Lorong Bawah Tanah

Untuk wisatawan yang berkunjung ke Monumen ini dapat memarkirkan kendaraan nya di tempat yang telah disediakan, tidak jauh dari lokasi monumen. Dari tempat parkir menuju lokasi monumen, wisatawan dapat berjalan melintasi terowongan bawah tanah.

Biaya Parkir Kendaraan Rp. 2.000

Di dekat area parkir juga terdapat banyak penjual makanan yang menjajakan makanan khas Kediri. Sajian khas kediri yang dapat dijumpai di sana yaitu
  • Lontong Sayur
  • Pecel
  • Nasi Gurih
  • Nasi Bakar, dll.
Tidak hanya itu, wisatawan yang ingin membelikan oleh oleh buat keluarga dirumah juga bisa mendatangai salah satu outlet yang menjual beragam souvenir cantik.
Read more

Wednesday, October 18, 2017

TARI LILIN TARIAN TRADISIONAL DARI SUMATERA BARAT




Mendengar kata Tari Lilin tentu sudah sangat faaamiliar di telinga anda masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat daerah Sumatera Barat.

Namun, seperti apakah Tari Lilin ini? Dan apa yang menarik dari tarian tersebut? Yuk kita simak ulasan kami berikut ini.

Apakah Tari Lilin itu?

       Tari Lilin merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian ini dimainkan oleh para penari dengan menggunakan piring kecil dengan lilin yang menyala di atasnya sebagai atribut menari. Tarian lilin dimainkan oleh sekelompok penari dengan gerakan yang atraktif dan seirama dengan alunan musik yang mengiringinya. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu icon tarian tradisional di Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minangkabau.

Sejarah Tari Lilin

       Menurut beberapa sumber yang kami dapatkan, tarian ini ternyata dulunya merupakan salah satu tarian istana dan biasa ditampilkan pada malam hari. Konon asal usul dari tarian ini tidak lepas dari cerita rakyat. Dalam cerita rakyat tersebut diceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang gadis yang ditinggal oleh tunangannya untuk pergi berdagang. Suatu hari sang gadis kehilangan cincin pertunangannya, kemudian dia mencari cincin tersebut hingga larut malam dengan menggunakan lilin yang ditaruh di atas piring. Dalam usahanya mencari cincin itu, sang gadis harus berkeliling mengintari pekarangan rumahnya, bahkan dia harus membungkuk untuk menerangi tanah dan kadang gerakan sang gadis terlihat seperti bergerak meliuk-liuk sehingga terlihat seperti gerakan tari indah. Dari sinilah kemudian Tari Lilin ini lahir dan mulai dikenal di kalangan gadis-gadis desa.

Fungsi Tari Lilin

       Fungsi Tari Lilin dulunya hanya ditampilkan acara adat, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil dan pencapaian yang didapatkan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi Tari Lilin kini tidak hanya ditampilkan untuk acara adat saja, namun juga sebagai kesenian dan hiburan.

Tari Lilin dalam pertunjukan

       Tari Lilin biasanya ditampilkan oleh sekelompok penari wanita. Namun ada juga yang menampilkan beberapa penari pria dan wanita berpasangan. Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan piring kecil dan lilin menyala yang ditaruh di telapak tangan mereka. Mereka menari seiring dengan alunan musik yang mengiringi mereka.

Gerakan Tari Lilin

       Gerakan Tari Lilin cenderung lemah lembut, sehingga  memperlihatkan keindahan gerak tarian. Selain itu gerakan lemah lembut tersebut juga untuk menjaga agar api lilin tidak mudah padam. Beberapa gerakan  dalam Tari Lilin biasanya didominasi oleh gerakan mengayunkan tangan, gerakan seperti berdoa, gerakan meliuk, dan gerakan memutar badan. Selain itu ada juga beberapa gerakan yang dilakukan dalam posisi duduk, yaitu dengan memainkan gerakan tangan yang indah.

       Gerakan Tari Lilin lebih terlihat atraktif ketika para penari memainkan lilinnya dengan cara membalik-balik dan diikuti dengan gerakan meliuk-liuk sang penari. Tentunya dibutuhkan keahlian dan latihan khusus dalam menarikan Tari Lilin ini. Karena apabila tidak, maka lilin akan mudah redup dan bahkan terjatuh, sehingga dapat merusak gerakan tari itu sendiri.

Musik pengiring Tari Lilin

       Tari Lilin biasanya diiringi oleh alunan musik khas Melayu Sumatera. Beberapa alat musik yang biasa mengiringi Tari Lilin ini diantaranya seperti accordeon, biola, gong, gitar, saxophone, kenong, bonang, gendang, dan tok-tok.

Busana Tari Lilin

       Busana yang digunakan dalam pertunjukan Tari Lilin biasanya merupakan busana adat khas Minangkabau dari Sumatera Barat. Di antaranya seperti tengkuluak (hiasan kepala), baju batabue (busana atas), lambak (busana bawah), salampang, dan beberapa perhiasan seperti dukuah (kalung), galang (gelang), dan cincin.

Perkembangan Tari Lilin

       Tari Lilin dulunya merupakan salah satu tarian Istana yang hanya ditampilkan pada saat-saat tertentu, terutama pada acara-acara adat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Tari Lilin ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, acara kesenian daerah, dan festival budaya.

Sekian ulasan kami tentang “Tari Lilin Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.



CINTAI DAN LESTARIKAN BUDAYA KESENIAN TRADISIONAL DI INDONESIA!
Read more

Tuesday, October 17, 2017

Penggunaan TI dalam Bidang Edukasi



PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG EDUKASI (DUNIA PENDIDIKAN)

       Saat ini kemajuan teknologi dan informasi merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia yang memberikan banyak akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu bagi upaya-upaya perubahan dalam sistem pembelajaran atau pendidikan. Yakni upaya untuk melepaskan dunia pendidikan dari kungkungan model pembelajaran konvensional yang cenderung memaksa anak didik untuk mengikuti pembelajaran yang semakin hari semakin tidak menarik dan membosankan. Sehingga, dengan meminjam ungkapan Paulo Fraire, sekolah tidak lebih merupakan bangunan tembok penjara yang menjerat penghuninya (para siswa) untuk senantiasa mengikuti dan menerima dengan patuh semua ajaran yang terdapat di dalamnya. Senada dengan maksud Freire, Neil Postman, seorang filosof dan pakar pendidikan, mencemaskan pola kehidupan lembaga-lembaga pendidikan yang dianggapnya semakin teralienasi dari kultur dan kemajuan masyarakat yang kian dinamis, sehingga ia sampai kepada taraf asumtif bahwa nilai-nilai pendidikan sekarang telah mengalami kematian (stagnan).

       Pada dunia pendidikan yang saat ini juga telah diperkenalkan pada pendidikan yang berbasis teknologi informasi atau yang mungkin pernah kita dengar dengan istilah e-learning. Pemanfaat teknologi informasi pada dunia pendidikan bertujuan untuk mengoptimalkan proses belajar – mengajar yang selama ini hanya dilakukan secara konvensional melalui tatap muka serta tugas mandiri. E- learning memungkin proses belajar – mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama masing – masing pihak baik pengajar maupun siswa memiliki perangkat yang mendukung antara lain sebagai berikut :

1.Komputer / Laptop
images 
download 
2.Modem sebagai alat yang menghubungkan komputer dengan jaringan internet.
download (1)
3.Akses internet baik berupa ISDN, Broadband, Mobile, dan lain – lain.

       E-learning sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi pada dunia pendidikan dapat dirancang untuk memfasilitasi proses belajar – mengajar seperti tutorial online, diskusi melalui sebuah forum, serta kegiatan – kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif. Disamping itu sistem ini bahkan dinilai lebih efisien dibandingkan proses pendidikan secara konvensional karena tidak begitu banyak membutuhkan sarana atau fasilitas penunjang.

       Bahkan lebih lanjut lagi, sistem tersebut dapat pula dikembangkan sebagai sebuah sistem manajemen pendidikan yang terintegrasi dimana disamping berfungsi sebagai media belajar – mengajar, sistem ini dapat juga berfungsi sebagai sistem database sekolah yang menampung data – data penting berupa : data siswa dan pengajar, data penting sekolah, manajemen keuangan sekolah, dan sebagainya.
Jadi, penerapan teknologi informasi pada dunia pendidikan jelas – jelas memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan mutu pelaksanaan proses pendidikan itu sendiri. Sekarang tinggal bagaimana paradigma para pelaku pendidikan untuk segera mengadopsi sistem yang bermanfaat ini.
Read more

Essay MM Radio



Evolusi MMTC Radio demi Eksistensi Radio

Seperti yang kita ketahui sejak zaman awal hingga zaman era digital sekarang, komunikasi merupakan pondasi utama dalam suatu rantai kehidupan. Komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi acuan dalam menjalin tali persaudaraan, termasuk komunikasi melalui media masa. Berbicara media masa, radio merupakan salah satu media komunikasi masa yang telah ada sejak zaman dimana Indonesia masih berjuang untuk merdeka. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kehadiran radio semakin terkikis dan tenggelam dalam kemajuan zaman. Hal ini menyebabkan radio harus berevolusi untuk dapat tetap diakui. Radio  memiliki fungsi sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) dan Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK). Fungsi radio tersebut ditentukan berdasarkan siaran dan jangkauan siarannya, contohnya radio komunitas yang hanya mengudara dengan jangkauan 2,5Km dan materi siaran yang sesuai dengan target jangkauan siarannya.

            MMTC Radio merupakan salah satu radio komunitas yang bertempat dan dinaungi langsung oleh Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta. Pada awalnya, MMTC Radio merupakan radio komersil pada tahun 90-an lalu berubah menjadi radio komunitas pada tahun 2009 yang dikarenakan frekuensi dari MMTC radio terlalu jauh hingga menggangu frekuensi penerbangan. Hingga saat ini MMTC Radio tetap menjadi radio komunitas yang mengudara pada frekuensi 107.7FM dengan jangkauan 2,5Km dari Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta. Sejak awal hingga saat ini MMTC Radio tetap menggunakan ID’s yang sama yaitu “MMTC Radio, The Next Generation Channel”. 

            Sesuai dengan jangkauannya, yaitu mahasiswa dan lingkungan sekitar kampus yang didominasi generasi muda, maka MMTC Radio mengusung siaran yang bertemakan anak muda. Selain itu, MMTC Radio sendiri juga menjadi sarana informasi yang menyampaikan berita dan pengumuman langsung dari pihak kampus kepada mahasiswa khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta. Dengan target anak muda, MMTC Radio menetapkan 23 program radio, yang setiap programnya selalu mengikuti perkembangan zaman dan chart lagu terbaru yang tentunya menambah wawasan update dari setiap pendengarnya. Pendengar MMTC Radio sendiri disebut Tiser yang merupakan suatu panggilan khas dimana setiap radio memiliki panggilan yang berbeda.

            MMTC Radio mempunyai struktur organisasi, seperti Station Manager, Unit Manager, Sekretaris, Bendahara dan beberapa Divisi yaitu Divisi Program, Divisi Market, Divisi Pemberitaan, Divisi Kreatif, Divisi Music Director, dan Divisi Teknik. Setiap anggota dari MMTC Radio sendiri merupakan mahasiswa baru di Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyarta. Mahasiswa baru tersebut akan diseleksi dan melaksanakan workshop terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari MMTC Radio, masa kepengurusannya pun hanya 1 tahun. Dengan demikian, maka anggota dari MMTC Radio merupakan mahasiiswa terpilih yang telah terbukti mempunyai kemampuan dalam bidang Radio, dengan tujuan agar MMTC Radio tetap menjadi Radio yang bernilai dan bermanfaat.

            Selain menjadi stasiun penyiaran, MMTC Radio juga mengembangkan sayapnya demi mendapat pemasukan lebih dan bertahan untuk menjaga eksistensinya. Strategi yang dilakukan pun beragam, mulai dari menjadi Media Partner, Sponshorship, Kantin Kejujuran, Mengadakan Lomba Nasional dan menerima job dari instansi lain yang membutuhkan MC atau yang berkaitan dengan Radio. Sesuai dengan Visi nya yaitu untuk menjunjung tinggi kualitas dan eksistensi MMTC Radio, mereka selalu berevolusi tahun demi tahunnya untuk dapat tetap dipertahankan di hati para tiser. Media partner merupakan salah satu strategi yang sangat berguna untuk saat ini, melalui media partner, MMTC Radio lebih dikenal instansi lain dan mampu menjalin tali silahturahmi di setiap kegiatan yang telah diadakan oleh instansi lain. Sponsorship juga dapat menjadi salah satu alasan MMTC Radio selalu ditunggu dan dicari, karena saat ada event-event terbaru khususnya di Yogyakarta, maka MMTC akan dihubungi untuk melaksanakan kontrak sponsorship melalui radio dan sosial media yang dimiliki MMTC Radio.

            MMTC Radio juga mengadakan PARD #5 yaitu perlombaan announcer nasional yang telah diadakan sejak tahun 2013. Lomba ini akan diikuti oleh berbagai kalangan, dari SMA dan Mahasiswa yang bertempat di Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta. Dengan adanya acara ini pun membuktikan bahwa MMTC Radio bukan hanya sekedar Radio Komunitas  yang ada di kampus, melainkan Radio penyiaran yang terbukti mampu mempertahankan eksistensinya dan mengikuti zaman. MMTC Radio juga menjadi The Next Generation Channel yang akan menjadi bagian dari anak muda zaman sekarang. Semua usaha tersebut merupakan usaha untuk menjaga eksistensi dari MMTC Radio. 

            Dengan begitu, dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sejatinya Radio masih mampu bertahan dari kemajuan zaman. Hal itu bisa dilihat dari perubahan MMTC Radio dari komersil menjadi komunitas, manajemen produksinya dan program serta strategi yang telah dilaksanakan. MMTC Radio juga mampu mengikuti perkembangan lagu dan kabar terupdate masa kini, MMTC Radio mampu melebarkan sayapnya melampaui udara dan membuktikannya dalam kegiatan nyata. Maka, MMTC Radio membuktikan bahwa radio pantas untuk dijaga eksistensinya di era sekarang ini,  sebagai sarana informasi dan media komunikasi masa yang mampu mengayomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, dan bersahabat bagi penderita tunanetra maupun buta huruf . Radio juga mampu menjadi pilihan disaat kita sangat membutuhkan informasi atau sekedar hiburan dikala tidak ada tv, koran, gadget dan kuota. Dengan demikian, marilah kita jaga eksistensi radio dan setia untuk mendengarkannya, khususnya MMTC Radio.


Sumber: MMTC Radio
Read more